Tuesday 4 November 2014

glimmer of hope

sepercik harapan
by : joeloww

aku berbicara dengannya melalui telfon genggam
menanyakan kabar, kegiatan dan apapun yang bisa kami bicarakan
malam itu, kami membicarakan kenangan kami
kenangan saat aku mulai berusaha mendekatinya
J "kau sudah punya pacar ?"
A "bukan urusanmu(sambil tersenyum)"
A "aku sempat berpacaran dengan orang lain"
J "aku tahu"
J "aku dengar kabarnya"
J "lalu kenapa kalian putus"
J "dia jahat padamu?"
A "tidak"
A "aku merasa dia tidak sungguh-sungguh mencintaiku"
J "tapi aku tau dia tergila-gila padamu"
A "apa kau tau"
A "karena kau pernah mencintaiku, aku sulit merasakan cinta orang lain"
 J "wow, sampai segitunya"
A "jangan merusak suasana"
J "A boleh aku bertanya"
A "ya?"
J "mengapa kau menahanku begitu lama saat aku mendekatimu"
A "kau tau..."
A "kata orang, masa masa paling indah, adalah masa pendekatan"
A "Saat sudah berpacaran, perasaan itu akan cepat hilang"
A "Jadi kupikir, sebaiknya aku membiarkan mu mengejarku lebih lama"
A "Sebaliknya, kalau kita langsung pacaran, rasanya kurang menyenangkan"
J "Dasar kau"
A "(tersenyum malu)"
J "A kau percaya dengan dunia paralel?"
J "Mungkin di dunia itu, kita berdua bisa berpacaran"
A "aku iri pada mereka, aku dan kau yang berada di dunia paralel bisa berpacaran"
A "Terima kasih karena telah mencintaiku(tersenyum)"
J "Terima kasih juga, karena telah membiarkanku mencintaimu(tersenyum)"
J "Kau adalah wanita yang paling kucintai"

tetiba telfon genggamku mati, tapi masih banyak hal yang ingin ku katakan.
Aku berbicara sendiri di telfon genggamku yang sudah mati.
aku ingin mengatakan bagaimana perasaanku selama ini, berapa banyak waktu yang ku buang untuk memikirkannya, tapi...



sekarang sudah tidak bisa lagi aku mengatakannya, sudah tidak ada lagi yang membuatku menghabis kan waktu begitu banyak untuk memikirkannya.
sekarang aku hanya ingin mengatakan.
meski saat terahir kali kau menelfonku disana hanya ada sepercik harapan, aku akan selalu berharap.

No comments:

Post a Comment